Rabu, 24 September 2014

Ask TomaTo - Review Sambel Kecap Ekstra Pedas ABC

Penulis termasuk pecinta makanan pedas mulai dari rujak hingga sambel balado.
Rasanya kurang nikmat saja kalau indra pengecap ini tidak merasakan sensasi "pedas".
Nah sesuai dengan judul, kali ini penulis akan mereview rasa dari kecap ekstra pedas punya keluaran ABC.
Penasaran? Simak lebih lanjut...


 Sambel kecap oleh orang Indonesia lazim disantap bersama gorengan dan makanan yang dipanggang. Setahu penulis ada 2 merk kecap yang ngeluarin rasa pedas yaitu ABC dan Bango. Saat Festival Jajanan Bango mengahmpiri kota kelahiran penulis yaitu Medan, penulis berkesempatan mencicipi kecap pedas keluaran Bango. Saat itu penulis memakannya dengan gorengan, saat gigitan pertama kerasa kalau rasanya lebih asin. Biasanya penulis membuat sambel kecap itu lebih dominan rasa manis dan pedasnya maka dari itu penulis berkesimpulan kecap pedas Bango tidak cocok dengan lidah penulis.



Oke oke uda pada gak sabaran mau tahu gimana rasa kecap ekstra peda ABC? Penulis awalnya tidak begitu tertarik membeli kecap ekstra peda ini dikarenakan takut keasinan lagi seperti kecap sebelumnya tapi akhirnya beli juga setelah tetangga bilang enak (secara tak sengaja ketemu di supermarket saat berbelanja bulanan). Sesampai di rumah, gak sabar langsung menggunting kemasan mini kecap ekstra pedas ABC lalu di icip dikit pake sendok teh. Rasanya Wow ini baru Kecap Pedas. Menurut penulis masih tergolong pedas saja karena yang ekstra pedas itu jatuh kepada bubuk cabe Thailand.

Dari segi rasa memang pedas dan kerasa bawang merahnya, untuk cabenya memang sudah tidak kelihatan lagi apa karena emang kelihatan hitam semuanya atau cabenya telah di giling halus, who knows? Untuk biji cabenya sih masih kelihatan so penulis bisa lebih lega kalau setidaknya kecap ekstra pedas ini menggunakan bahan asli bukan perasa sintetis doang.
Kelihatan kan biji cabenya? (bukan biji cabe-cabean loh). Dengan mengusung slogan "Dahsyat di setiap masakan. Mengigit di setiap cocolan" menurut penulis masih kurang pas terutama untuk setiap masakan, kenapa? Karena saat penulis menggunakannya sebagai penambah pedas di sup, rasanya malah tidak pedas, perlu di tambah banyak baru terasa pedasnya mungkin karena cabai yang di pakai adalah cabe merah kali ya sedangkan penulis biasa menggunakan cabe rawit untuk sambel kecap.

Oke sekian review seputar kuliner kali ini, penulis hanya mengungkapkan apa adanya tanpa bermaksud menjelek-jelekkan suatu merk, jika memang enak ya penulis bilang enak begitu juga sebaliknya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para sobat tomato dan stay tune di asktomato.blogspot.com ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar